Langsung ke konten utama

Kamu & Rencana

Jakarta 

Dalam rancanganmu tentang masa depan aku melihat binar itu kembali menyala. Melihatnya bersinar dengan terang seakan berbicara, "Iya, aku akan terus berjalan."

Dalam rancanganmu tentang masa depan aku melihat tawa. Aku melihat senyum itu kembali merekah. Dengan sempurna, dengan jelas.

Tapi, apakah kau lupa? Apakah kau lupa tentang jurang yang telah kita lewati itu? Tentang bagaimana kita selalu menguatkan seraya berkata, "Kita pasti bisa, dan kamu akan terus disamping ku."

Lupa, kau lupa.
Kau tidak mengajakku dalam perjalanan hebatmu itu di masa depan.

Menyedihkan sekali 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta

 Apa kabar? Esok aku berangkat. Pergi meninggalkan kota ini. Jakarta. I want to see you, again. Untuk terakhir kali yang mungkin, kita nggak akan ketemu lagi. Aku sudah kirim pesan ke kamu. Aku bilang, aku berangkat besok. maaf ya kalau aku banyak salahnya. Kamu bilang, santai, tidak usah dipikirkan lagi. Aku menghela napas. Rasa-rasanya memang tidak pernah aku yang ada di hatimu. Rasa-rasanya berat sekali kamu mengucapkan hati-hati untukku terakhir kali. Baik, aku memang tidak pernah ada di sana. Tidak pernah kau anggap menjadi bagian hidupmu yang hebat itu.  Sebelum pukul tujuh